Tapteng, Armedo.co – Ketersediaan air bersih dan banjir menjadi persoalan serius bagi warga yang tinggal di Kelurahan Hutabalang, Kecamatan Badiri, Kabupaten Tapanuli Tengah.
Hal tersebut diungkapkan, Tokoh masyarakat setempat Hendri Lumbantoruan, saat Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Tapanuli Tengah (Tapteng), Masinton Pasaribu-Mahmud Effendi Lubis (MAMA) dengan nomor urut 2, blusukan ke pasar tradisional di Kelurahan Hutabalang, Kecamatan Badiri, Jumat (18/10/2024).
“Kami minta kepada Pak Masinton dan Pak Mahmud, bila nanti terpilih menjadi bupati dan wakil bupati Tapteng, sesegera mungkin dapat menyelesaikannya. Karena persoalan ini sudah berlangsung puluhan tahun tidak tersentuh oleh Pemerintah” kata Hendri Lumbantoruan.
Hal senada juga diungkap tokoh masyarakat lainnya, bermarga Sihombing, bahwa setiap datang hujan, maka kampung mereka akan kebanjiran.
“Pak Masinton-Mahmud kami titipkan kampung kami ini jika bapak terpilih nanti jadi Bupati Tapteng-Wakil Bupati Tapteng.Demi perubahan Tapteng naik kelas dan adil untuk semua, kami warga di sini sudah sepakat dan siap memenangkan MAMA (Paslon Masinton-Mahmud) di Pilkada 27 November 2024 nanti,” seru Sihombing.
Menanggapi akan keluhan warga tersebut, Masinton yang didampingi Mahmud Effendi Lubis mengungkap, jika masyarakat memberikan mandat, dijamin kepemimpinan mereka kelak bukan untuk “Merajai” atau berkuasa semena-mena. Paslon MAMA komit mewujudkan Tapteng naik kelas dan menciptakan rasa adil untuk semua.
“Jika bapak-ibu memberikan amanah kepada kami, dan Tuhan Yang Maha Kuasa merestui kita sebagai kepala daerah di Tapanuli Tengah, maka yang akan kami lakukan adalah tugas-tugas melayani masyarakat,” ucap Masinton.
Lanjutnya, kalau warga Hutabalang sulit air bersih, maka pemerintah daerah harus menata agar rumah-rumah warga bisa dialiri air bersih.
Bisakah pemerintah daerah mewujudkannya Tentu saja bisa, karena anggarannya ada. Tetapi akan menjadi sulit kalau pemimpinnya bermental korup. Demikian pula dengan masalah banjir, harus dilakukan kajian mendalam di mana letak persoalannya, kalau misalnya belum ada tanggul di sekitar sungai, maka harus dibuatkan tanggulnya.
“Kalau pikiran kita sudah adil, maka tindakan kita pun pasti adil. Kami komit untuk adil terhadap masyarakat Tapanuli Tengah. Baik itu nelayan, petani, adil terhadap usaha kecil, adil terhadap anak muda, adil terhadap lansia, dan tidak terlepas adil bagi seluruh lapisan masyarakat,” pungkasnya. (TAS)