Simalungun, armedo.co – Dalam rangka menjaga kelancaran pasokan air bagi para petani, Pemkab Simalungun melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) bersama UPTD SDA DPUTR dan Kelompok Tani (P3A) melaksanakan kegiatan Marharaon Bolon membangun saluran irigasi disejumlah daerah irigasi.
Data dihimpun, Senin (24/6/2024) yakni diantaranya daerah irigasi Talun Madear. Kemudian daerah irigasi Simpang Raya Sibual-bual, daerah irigasi Simpang Raya, daerah irigasi Sido Makmur. Daerah irigasi Marihat Dolok, daerah irigasi Siborna, daerah irigasi Bandar Tongah, daerah irigasi Balata Ujung Raya.
Lainnya, daerah irigasi Pinang Ratus. Dan daerah irigasi Andarasih Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun. Perbaikan sementara dengan gerakan Marharoan Bolon yang digalakkan oleh Bupati Simalungun, Radiapoh Hasiholan Sinaga ini merupakan kegiatan UPTD SDA DPUTR Simalungun Tahun 2024.
Diketahui, melalui sistem irigasi yang berasaskan keadilan bersama. Para petani akan tetap mendapatkan air meskipun dalam keadaan krisis air, juga untuk menghindari terjadinya konflik yang berkepanjangan antar petani hanya gara gara memperebutkan aliran air ke sawah mereka (para petani).
Menurut salah seorang petani, Damanik, efisiensi penggunaan air irigasi sebagai perbandingan antara jumlah air yang diberikan dikurangi kehilangan air dengan jumlah yang diberikan. Sehingga diperlukan pengelolaan irigasi, meliputi operasi, pemeliharaan, dan rehabilitasi irigasi di daerah irigasi.
Sementara saluran irigasi merupakan salah satu prasarana irigasi yang memiliki fungsi antara lain mengambil air dari sumber air, membawa atau mengalirkan air dari sumber ke lahan pertanian. Mendistribusikan air kepada tanaman serta mengatur dan, mengukur aliran air.
Mengapa irigasi merupakan hal penting dalam kegiatan pertanian? Dikatakan Damanik, irigasi dibuat untuk memastikan bahwa setiap tanaman mendapatkan air yang dibutuhkan agar mereka dapat tumbuh dengan baik. Sistem ini juga memastikan bahwa air terus ada ketika dibutuhkan. Pasalnya, air yang ada dalam tanah sawah sering kali tak cukup untuk membuat tanaman dapat tumbuh sempurna.
Pengairan berselang, lanjut Damanik, ini merupakan cara pengairan dilakukan untuk efisiensi pengairan pada budidaya padi. Pengairan pada budidaya padi metode System of Rice Intensvocation (SRI), dikenal pengairan intermittent (irigasi berselang) yang bertujuan untuk mengurangi dan menghemat kebutuhan air.
Tujuan pengairan secara langsung adalah membasahi tanah, agar dicapai suatu kondisi tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman dengan presentase kandungan air dan udara diantara butir butir tanah. Pemberian air dapat juga mempunyai tujuan sebagai pengangkutan bahan bahan pupuk untuk perbaikan tanah.
Irigasi dapat mengatur waktu pembasahan tanah agar tidak berlebihan masuk ke lahan pertanian. Tentunya air irigasi bisa menyuburkan tanah, karena adanya kandungan lumpur dan unsur penyubur tanaman. Irigasi menjamin ketersediaan air meskipun pada musim kemarau.
Tujuan utama dari sistem irigasi, kata Damanik, yaitu untuk memastikan kebutuhan air tanaman terpenuhi secara konsisten. Dengan menyediakan pasokan air yang cukup dan tepat waktu, tanaman dapat tumbuh dengan optimal dan menghasilkan hasil panen yang memadai.
Dan irigasi itu adalah sistem pengairan ke lahan budidaya. Sistem pengairan sangat banyak jenisnya. Penerapan irigasi harus sesuai dengan kebutuhan agar efektif dan efisien. Irigasi atau pengairan menjadi hal penting dalam pertanian, dan daerah irigasi adalah kesatuan yang mendapat air dari satu jaringan irigasi.
Jaringan irigasi adalah saluran, bangunan dan bangunan perlengkapannya yang merupakan satu kesatuan yang diperlukan untuk penyediaan, pembagian, pemberian, penggunaan, dan pembuangan air irigasi, pungkas Damanik.(*)