InfoSumut, Armedo.co – Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Sumatera Utara, Yuliani Siregar mengajak masyarakat terutama Pemerintah Kabupaten menggunakan Ekoenzim (Eco Enzym) untuk meningkatkan kualitas air Danau Toba. Produk dari limbah rumah tangga ini mampu mengurangi pencemaran air di Danau Toba.
Apalagi, saat ini sebagian besar air Danau Toba dalam kondisi yang cukup memprihatinkan. Indikasinya antara lain, terus berkurangnya transparansi air dan terus meningkatnya derajat keasaman (pH) air Danau Toba.
”Kondisinya cukup tercemar, bahkan di beberapa lokasi bisa langsung kita lihat tingkat keruhnya, ekoenzim bisa meningkatkan kualitas air tawar, tetapi tentu ini butuh gerakan yang besar, bersama Kabupaten lainnya, sebelumnya kita sudah tuang 5 ton di Tiga Ras dan sekarang 3 ton di sini,” kata Kepala Dinas LHK Yuliani Siregar usai acara Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Desa Tongging, Kabupaten Karo, Kamis (22/6/2023).
Ada beberapa penyebab terus menurunnya kualitas air Danau Toba, seperti masih maraknya Keramba Jaring Apung (KJA) dan masyarakat yang langsung membuang limbah ke danau. Penertiban KJA terus dilakukan Pemkab dan Pemprov Sumut, namun untuk limbah masyarakat menurut Yuliani Siregar perlu edukasi yang masif.
”Penertiban KJA terus kita upayakan secara bertahap karena ini salah satu mata pencaharian masyarakat, begitu juga untuk limbah seperti dari hotel, limbah masyarakat yang langsung membuangnya ke danau, padahal itu bisa dikelola dulu sebelum dilepas ke danau agar tidak terjadi pencemaran,” kata Yuliani Siregar.
Salah satu pengolahan limbah yang tepat menurut Yuliani, salah satunya dengan membuat sampah organik menjadi ekoenzim. Sehingga saat dilepas ke Danau Toba tidak meningkatkan pencemaran, sedangkan untuk limbah non organik bisa dikelola menjadi paving blok, briket, ecobricks ataupun di daur ulang, ini sesuai dengan tema peringatan Hari Lingkungan Hidup sedunia kali ini, Solusi untuk Polusi Plastik. (Red)