Simalungun, armedo.co – Kepala Puskesmas Tanah Jawa dipanggil dan sudah diperiksa penyidik Kepolisian terkait sukes (surat kesehatan) yang dipalsukan Dian Faqih, untuk dokumen pencalonan PPK Pilkada 2024.
“Sudah bng,” balas pesan singkat telepon seluler milik Kepala Puskesmas Tanah Jawa, Kecamatan Tanah Jawa, dr Widya Stuti Saragih, menanggapi konfirmasi wartawan, Sabtu (7/6/2024) sekitar pukul 14.04 WIB.
Yang dipanggil untuk dimintai keterangan tak hanya, dr Widya Stuti Saragih. Tapi, ada beberapa orang lainnya dari Puskesmas Tanah Jawa. “Ada beberapa orang dipanggil bang. Lama jugalah bang,” tulis Kapus.
Karyawati selaku KTU Puskesmas Tanah Jawa ditemui sebelumnya, Senin (27/5/2024) sekitar pukul 12.24 WIB, mengaku sebagai saksi. “Laporan kemarin tanggal 8 Mei. Karena, saya juga sebagai saksi belum dipanggil,” jelasnya.
Menurut Karyawati, selain dirinya. Seorang rekannya, Nurlela juga turut menjadi saksi. “Yang bapak beritakan benar. Kalau gak benar, saya jawab,” ucapnya.
Karyawati ngaku, pasca terungkapnya surat kesehatan (sukes) dipalsukan. Ada yang mengurus surat kesehatan baru langsung ke Kepala Puskesmas Tanah Jawa. “Kalau sesuai prosedur, kan gak mungkin kita menolak”.
Ditanya, kenapa bisa ada stempel di tangan, Dian Faqih? Karyawati menjelaskan, format pada surat kesehatan palsu tersebut menirukan naskah saat pemilihan presiden.
“Dian Faqih ini juga menjadi peserta PPS. Kalau pernah (sebelumnya memalsukan) tidak tau. Mungkin ketika pilpres, diduplikatnya lagi. Karena formatnya sama. Mungkin dicetaknya sendiri,” jawabnya.
Disinggung mengenai informasi, Dian Faqih pernah dipekerjakan di Bagian Tata Usaha Puskesmas Tanah Jawa. Karyawati mengatakan, bukan dipekerjakan. Melainkan operator dengan gaji lepas.
“Kami minta tolong, dua bulan waktu itu. Kebetulan mau akreditasi. Jadi, kami cari IT mana yang jago. Karena ku kenal, IT-nya bagus dan dia minta – minta carikan kerja. Kalau sebelumnya dia di KUA,” katanya.
Diberitakan juga sebelumnya, mulai surat kesehatan, stempel dan tekenan Kepala Puskesmas Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun, Sumut, dipalsukan.
Surat kesehatan tersebut untuk keperluan peserta seleksi Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan pelamar Panitia Pemungutan Suara (PPS) dari Kecamatan Tanah Jawa.
” Iya, taunya saya dari KTU,” ungkap Kepala Puskesmas Tanah Jawa, dr Widya Saragih ketika dikonfirmasi melalui seluler, Jumat (10/5/2024) sekitar pukul 16.30 WIB.
Oknum pelaku pemalsuan diduga, Dian Faqih warga Nagori Balimbingan yang sempat dipekerjakan Puskesmas Tanah Jawa pada Bagian Tata Usaha.
“Bukan operator. Cuma, dulunya dia dipekerjakan untuk mengetik waktu akreditasi. Terus, sebelum dua bulan, kami berhentikan karena masuk gak masuk,” jelas Widya.
Jumlah surat kesehatan dilengkapi stempel dan tekenan Kepala Puskesmas Tanah Jawa yang dipalsukan, Dian Faqih mencapai puluhan lembar.
“Menurut laporan KTU berdasarkan pengakuan dari si Dian setelah ditanyai. Jumlahnya sekitar 33 lembar yang sudah diterbitkannya,” sebut Widya sembari mengatakan bahwa yang membawa, Dian Faqih bekerja di Puskesmas Tanah Jawa adalah KTU.
Selain itu, 33 lembar surat kesehatan yang dilengkapi stempel dan tekenan Kepala Puskesmas Tanah Jawa palsu, atas nama sejumlah peserta seleksi PPK dan PPS (Panitia Pemungutan Suara).
“Lebih jelasnya ditanyakan ke KPU (Komisi Pemilihan Umum). Karena, saya juga tau setelah dapat laporan dari KTU dan lihat data dulu nanti di puskesmas,” ujarnya
“Kalau stempel, tata naskah dan kepala surat sudah berubah semua sesuai juknis dari pemkab,” tambah Widya seraya mengaku tidak kenal dengan, Dian Faqih.
Atas dugaan pemalsuan tersebut. Telah dilaporkan ke Polres Simalungun dengan Nomor : LP/B/121/V/2024/SPKT POLRES SIMALUNGUN, atas nama pelapor : dr Widya Stuty Saragih. (*)