Simalungun, armedo.co – Perumda Tirta Nauli Sibolga mengalami kebocoran hingga Rp. 7 Miliar. Direktur utama Perumda Tirta Nauli Sibolga, Marojahan Panjaitan, pertanyakan kemana aliran dana tersebut.
Diketahui Marojahan Panjaitan,kembali menjadi Direktur utama Perumda Tirta Nauli Sibolga, pada 19 Maret 2024 yang sebelumnya digantikan oleh Ahmad Kennedy Simanullang sebagai Direktur utama Perumda Tirta Nauli Sibolga pada 1 April 2021 masa periode 2021-2026 kemudian digantikan Khairunnas Panggabean pada 29 Desember 2022 masa jabatan 2022-2027.
“Saya tak tahu dana itu kemana saja? artinya dana yang saya tinggalkan pada saat itu bisa dilihat sendiri kan, dana itu hampir Rp.10 miliar di kas umum Perumda Tirta Nauli Sibolga,” kata Marojahan, Senin (05/8/2024).
Lanjutnya, saldo di Kas Umum jauh mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya, dana tersebut berkurang setiap tahunnya.
Data pada tahun 2022 lalu saldo di Kas Umum tersebut menurun menjadi Rp 4.663.728.860., kalau dihitung berkurang mencapai Rp 5.229.951.000 dan tahun 2023 lalu, saldo kembali turun menjadi Rp 2.513.797.969., penurunan sekitar Rp 2.149.930.891.
“Sedikit demi sedikit kita berhasil mengembalikan keuangan Kas Umum Perumda Tirta Nauli Sibolga. Pada 30 Juni 2024 saldo Perumda Tirta Nauli Sibolga mencapai Rp 5.027.200.362, dan ditahun 2024 saldo di Kas Umum BUMD tersebut mengalami kenaikan sebanyak Rp. 2.513.402.393,” paparnya.
Tidak perlu memuji diri sendiri, sambungnya. serahkan saja kepada masyarakat, agar dapat dinilai.
“Saya lahir di Sibolga, sekolah di Sibolga cari makan di Sibolga tentu kita sama-sama perbaiki Kota Sibolga kita ini, ada pepatah mengatakan, semakin tinggi pohon itu semakin tinggi pula angin yang menerjang, pungkasnya.(Tas)