Simalungun, Armedo.co – Pangulu Nagori Bahal Batu, Kecamatan Huta Bayu Raja, Kabupaten Simalungun, Aziz Manurung menekankan agar segenap lapisan masyarakat Nagori Bahal Batu mendukung pembangunan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) mini milik mantan anggota DPRD Simalungun, Barita Doloksaribu.
Menurutnya, keberadaan pabrik non kebun tersebut, sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Selain untuk menampung hasil panen masyarakat, sehingga tidak lagi dijual ke pabrik milik perusahaan kelapa sawit. Juga diharapkan untuk menciptakan lapangan kerja, termasuk untuk meningkatkan perekonomian.
Masyarakat yang mengadu tidak turut diundang sosialisasi, itu mengada-ada. Sementara secara pribadi, siapapun investor yang datang ke Nagori Bahal Batu ini. Pastinya untuk pemberdayaan masyarakat disini juga, termasuk untuk mengantisipasi kehilangan buah sawit warga, katanya, Rabu (11/12/2024).
Sebelumnya, sejumlah masyarakat Nagori Bahal Batu mengkhawatirkan pembangunan pabrik tersebut. Karena berpotensi menyemburkan debu (polusi udara) melalui cerobong ke rumah warga dan berdampak pada lingkungan sekitar seperti aroma tidak sedap.
“Karena, dekat dengan rumah warga, hanya sekitar 100 meter,” kata Iwan mewakili puluhan warga Huta 1 Nagori Bahal Batu melalui telepon selulernya seraya menyebut pengusaha yang akan membangun PKS, yakni BDS, Selasa (10/12/2024) sekitar pukul 09.55 WIB.
Pembangunan PKS ditolak warga sekitar, juga dipicu sosialisasi. Dimana, yang hadir saat itu disebut bukan warga sekitar dekat PKS. Melainkan, warga yang tinggal jauh dari PKS.
“Ada 85 KK (Kepala Keluarga) yang berdekatan tidak diundang saat sosialisasi,” sebutnya seraya menambahkan bahwa akhirnya diundang untuk sosialisasi setelah warga sekitar menyurati sejumlah instansi terkait dan institusi.
Diketahui, sejumlah instansi dan institusi yang disurati sebulan lalu, yakni Pangulu Nagori Bahal Batu, Camat Huta Bayu Raja, Dinas Lingkungan Hidup Simalungun.
“Termasuk ke Polres Simalungun, Polsekta Tanah Jawa dan DPMPTSP (Dinas Perizinan Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu) juga kami sampaikan surat protes,” urainya.
Kendati demikian, pembangunan PKS yang saat ini tahap penggalian lubang pondasi sedang berlangsung. “Sekarang tahap penggalian lubang pondasi. Kami berharap, instansi dan institusi terkait, respon terhadap penolakan masyarakat sekitar dekat PKS,” tandasnya.(*)