Siantar, Armedo.co – Mimpi dan harapan agar Kota Pematangsiantar bisa bertanding di Liga Sepakbola Profesional, menjadi salah satu pondasi serta alasan diadakannya Kejuaraan Sepakbola Antar Klub U-17 memperebutkan Piala Wali Kota Pematangsiantar Tahun 2024.
Hal ini dikatakan Kepala Dinas Pariwisata Kota Pematangsiantar, Muhammad Hamam Sholeh saat wawancarai, Selasa (25/6/2024) sore. “Kejuaraan ini merupakan pondasi para talenta (atlet sepakbola) lokal. Kita punya mimpi, kota kita ini bisa bermain di Liga 3, Liga 2 dan Liga 1,” ujarnya.
Sholeh bercerita, ketika mereka mengajukan kegiatan tersebut, langsung mendapat tanggapan dan respon yang baik dari Wali Kota Pematangsiantar, Susanti Dewayani. Diketahui, bahwa sebelumnya Susanti Dewayani bersama sejumlah Unsur Forkopimda melakukan Kick Off tanda dimulainya kejuaraan tersebut, di Lapangan Farel Pasaribu, Jalan Farel Pasaribu, Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Siantar Marihat, pada Senin (10/6/2024) lalu.
Kejuaraan tersebut diikuti 14 klub. Susanti dalam sambutannya menyampaikan, pertandingan sepakbola antar klub U-17 tersebut menunjukkan telah bangkitnya sepakbola di Kota Pematangsiantar. “Tahun lalu telah kita laksanakan untuk SMA sederajat, dan tahun ini dipersingkat lagi menjadi antar klub,” sebut Susanti.

Susanti memastikan pertandingan sepakbola ini akan dilakukan secara berkesinambungan di tahun depan. “Mudah-mudahan, pertandingan sepakbola antar klub U-17 ini kita laksanakan di tahun depan,” ujar Susanti disambut tepuk tangan para peserta pertandingan.
Susanti menilai, olahraga sepakbola selain sebagai sarana mengasah bakat dan mencari bibit muda, juga memberikan pelajaran kerjasama tim. “Karena jika sendiri-sendiri, bola itu tidak akan masuk ke gawang,” tuturnya.
Susanti juga mengatakan, setelah kejuaraan sepakbola tersebut selesai, Lapangan Farel Pasaribu segera direvitalisasi. “Nantinya lapangan ini akan memenuhi standar untuk dapat digunakan dalam sebuah event yang lebih kompetitif,” tukas Susanti.
Sementara itu, Muhammad Hamam Sholeh dalam laporannya menyampaikan kegiatan ini bertujuan meningkatkan bakat dan minat olahraga di Kota Pematangsiantar, dan mengembangkan olahraga sepakbola di Kota Pematangsiantar, sekaligus mencari bibit potensial.

Kegiatan ini, kata Sholeh, dilaksanakan selama 14 hari dan bertempat di Lapangan Farel Pasaribu. Untuk hadiah, katanya, yakni Piala Tetap Wali Kota Pematangsiantar, piala diberikan juara 1, 2, 3, dan 4, serta medali dan uang pembinaan.
Pertandingan pertama Kejuaraan Sepakbola Antar Club U-17 memperebutkan Piala Wali Kota Pematangsiantar yakni PS DLH Pemko Pematangsiantar VS Bintang Muda FC. Sebanyak 14 club yang bertanding dibagi menjadi 4 grup.
Grup A yakni PS Al-Washliyah, Siantar City FC, dan PS Putra Bangsa. Grup B diisi oleh Boraspati FC, PS Harapan Jaya, dan PS Pemko Pematangsiantar. Sedangan di grup C yakni Mantap FC, Putera Siantar FC, Pioner FC, dan Gass FC. Di grup D ada Relasi Siantar FC, PS DLH Pematangsiantar, Peslap Qwei FC, dan Bintang Muda FC.
“Sebelumnya, kita melihat antusias antar pelajar yang sangat tinggi. Melalui kejuaraan ini, harapan kita punya tim usia dini. Juga kita dapat info, kalau Liga 3 bisa disupport APBD, walaupun bukan seluruhnya. Kegiatan kejuaraan ini juga kita buat, karena melihat adanya kenakalan remaja, jadi ada bentuk mengalihkan anak anak ke kegiatan positif,” sambung Sholeh saat ditemui di ruangan kerjanya.

Kejuaraan Sepakbola Antar Klub U-17 memperebutkan Piala Wali Kota Pematangsiantar Tahun 2024 ini, mencatatkan sejarah bagi Pemko Pematangsiantar. Karena, inilah pertama kalinya Pemko Pematangsiantar mengadakan Kejuaraan Sepakbola Antar Klub U-17.
“Berharap impactnya dari kegiatan ini, terdorong kita punya stadion layak, SSB yang berkualitas. Kita coba menjajaki itu semua, stadion sudah banyak yang menjamin siap membangun dan mengembangkannya, asal ada lahan. Kita harap punya bangunan untuk stadion yang baru, dibutuhkan lahan minimal 10 hektar. Ini yang nanti diajukan ke Kemenpora,” terangnya.
Lanjut Sholeh, bahwa tim yang mengikuti kejuaraan, adalah klub yang zona latihannya di Kota Pematangsiantar, walaupun ada yang terdaftar di PSSI Kabupaten Simalungun. Hal ini karena, PSSI Kota Pematangsiantar baru saja dibentuk. Sedangkan untuk atlet pesepakbola, juga yang menjadi peserta bukan hanya dari Kota Pematangsiantar, bahkan ada yang selama ini terdaftar di kelompok usia klub profesional.
“Output juga dari kegiatan ini, yaitu PR kita dalam menjaring pelatih. Sebelumnya memang sudah kita lakukan, tapi masih sebatas secara non formal. Nantinya dari kejuaraan ini, kita akan menjaring 21 orang pemain terbaik dari seluruh posisi. Seluruh para pemain terbaik, kita akan serahkan ke Askot PSSI Pematangsiantar. Selanjutnya, kegiatan ini akan kontiniu dilakukan dengan evaluasi evaluasi agar semakin lebih baik kedepannya,” tuturnya.

Untuk pembiayaan kegiatan, seluruhnya ditampung dalam APBD Kota Pematangsiantar. Total hadiah yang disediakan, mencapai Rp 50 Juta. Jumlah ini sangat besar, karena klub yang bertanding tidak dibebankan uang pendaftaran alias gratis. Hanya, klub wajib membayar asuransi kesehatan senilai Rp 16.500 per pemain yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.
Klub dengan juara pertama akan mendapatkan hadiah uang tunai sebanyak Rp 15 Juta, juara kedua senilai Rp 12,5 Juta, juara ketiga Rp 10 Juta dan juara keempat senilai Rp 7,5 Juta. “Untuk pemain terbaik turnamen dan pencetak gol terbanyak (topskor), masing masing mendapatkan Rp 2 Juta. Juga, juara serta pemain terbaik dan topskor, akan mendapatkan piala dan medali,” rinci Sholeh.
Sertifikat, juga akan diberikan kepada setiap pemain berprestasi. Diharapkan, sertifikat ini bisa menjadi bekal untuk masuk ke sekolah ataupun kampus favorit mereka. “Kita berpikir kedepan untuk sepakbola di Kota Siantar lebih baik. Selama beberapa pertandingan, kita melihat ada bibit bibit atlet. Tapi tetap harus butuh perhatian, giat latihan dan selalu menjaga kondisi kesehatan. Tentunya, kita berharap lahirnya Riko Simanjuntak – Riko Simanjuntak baru, yang akan membanggakan Kota Siantar,” tutup Sholeh. (Adv)