Simalungun, Armedo.co – Masyarakat Nagori Pamatang Simalungun harus menelan pil pahit setelah mengetahui Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Simalungun menjual beras Bulog senilai Rp.51.250,00 per karung isi 5 Kg, dengan harga Rp.55.000.
“Atasnama masyarakat, saya sangat menyesalkan sikap Dinas Hanpang dan Perikanan yang melakukan pasar murah tetapi faktanya sama dengan harga di pasaran,” kata Mangihut Martua Manik selaku Pangulu Nagori Pamatang Simalungun, Jum’at (20/10/2023).
Sehingga masyarakat menyampaikan keluhan kepada saya sebagai Pangulu, tiru Mangihut ngapain belanja disana yang notabene bahasa pasar murah tapi harganya sama. Ya sebelumnya kita juga sudah diundang di tingkat Kecamatan bersama teman teman Pangulu, imbuh Mangihut.
Se-Kecamatan Siantar menyampaikan informasi dengan adanya akan dilakukan pasar murah di Kecamatan Siantar. Yang jumlah juga sudah diaturkan, sasaran kepada keluarga yang kurang mampu di setiap nagori di Kecamatan Siantar. Sehingga disanalah timbul secara jumlah per nagori yang akan mendapatkan.
Ternyata fakta dilapangan setelah terjadi proses pasar murah, harga sama dengan di pasaran. Dan saya juga sangat miris setelah menonton vidio hasil wawancara bapak, rupanya disana ada harga yang dari Bulog dengan Rp.51.250,00 rupanya dijual kepada masyarakat Rp.55.000,00.
Belum lagi harga Gula dengan Minyak Goreng, jadi sebagai Pemerintah Nagori Pamatang Simalungun menyesalkan sikap Kepala dinas yang melakukan kegiatan yang merugikan masyarakat, tegas Mangihut yang di wawancarai di sebuah warung di Nagori Siantar Estate.
Pada saat kami melakukan rapat, karena kami secara resmi diundang Kecamatan. Seluruh perangkat nagori atau yang diwakilkan dari Pangulu setiap nagori ada menghadiri. Kecuali Nagori Laras II yang tidak hadir, nagori se-Kecamatan Siantar ada 17 nagori, beber Mangihut.
Disinggung pasca pelaksanaan sosialisasi di kantor Kecamatan apakah Kadis Hampang dan Perikanan turut hadir, “Hadir, langsung dihadiri oleh Bapak Kepala dinas bersama stafnya. Yang pada saat itu diinformasikan akan pelaksanaan pasar murah,” ungkapnya.
Untuk Nagori Pamatang Simalungun kata Mangihut kita mendapat jatah 150 kupon. Sama seperti Nagori Rambung Merah juga dapat 150 kupon, lainnya mendapat 80 kupon per nagori nya. “Ya tujuannya untuk keluarga yang kurang mampu,” kata Mangihut.
Disinggung cara masyarakat Pamatang Simalungun menyampaikan kecewa, kata Mangihut ada yang mendatangi ke Kantor. Ada yang mendatangi ke rumah dan ada yang menyampaikan di tempat pembagian pasar murah. Jadi pada hari H mereka komplin, karena harga sama di pasaran.
Ya harapan saya, kata Mangihut program yang sudah dilakukan itu janganlah melakukan pembohongan. Karena dari awal disepakati buat keluarga yang kurang mampu, malah yang terjadi dinas yang melakukan kegiatan itu mengambil keuntungan.
Kalau memang program pemerintah, ya silahkan dijalankan tapi yang membantu masyarakat lah, bukan yang menjadi membohongi. Pak Kadis menyampaikan itu harga Het dari Bulog Rp.51.25,00 di jual kepada masyarakat Rp.55.000,00.
Dari beras saja bapak itu (Kadis Hampang dan Perikanan Simalungun) sudah mengambil keuntungan, sekitar Rp.3.750. Itu dari satu item, belum lagi gula dan minyak goreng. Masak pemerintah mengambil untung dari masyarakat yang susah, pungkasnya. (Zai)