Simalungun, armedo.co – Jelang penetapan hasil seleksi PPK Pilkada 2024, KPU Simalungun temui kolega saat mahasiswa di rumah oknum Caleg DPRD Simalungun terpilih, Abdul Razak Siregar di Jalan Masjid Al Iman, Nagori Karang Sari, Kecamatan Gunung Maligas, Kabupaten Simalungun, Selasa (14/5/2024) lalu.
“Terus selanjutnya, dugaan pertemuan caleg dengan kami Komisioner di salah satu rumah caleg terpilih di Kabupaten Simalungun. Dugaan dugaan ini sebenarnya sudah kami jawab dibeberapa media, benar faktanya kami,” kata Johan Septian selaku Ketua KPU Simalungun, Senin (3/6/2024).
Dihadapan Ketua Komisi I DPRD, Erwin Parulian Saragih selaku pimpinam rapat dengar pendapat (rdp) antara Kelompok Mahasiswa Peduli Demokrasi dengan Komisioner KPU Simalungun. Lanjut Johan, cuman tidak bertemu dengan calegnya (Abdul Razak Siregar selaku pemilik rumah tempat pertemuan).
Kami bertemu dengan kolega kami sewaktu mahasiswa, kata Johan lalu meyatakan mereka hanya berdiskusi di rumah Abdul Razak Siregar dengan salah satu kolega kami sewaktu kami mahasiswa. Bang Faisal dan saya, kalau Martua itu karena kami apa. Jadi dugaan dugaan yang disinyalir kami pleno bertiga, itu kami bantah, kata Johan.
Selanjutnya, kata Johan pada rdp yang diikuti anggota Komisi I DPRD. Seperti Bona Uli Rajagukguk, Hendra Sukma Sinaga, Jonson Sinaga, dan lain lain berjumlah 7 orang anggota. Penetapan tengah malam. Proses pleno penetapan itu, memang proses yang panjang.
Sehingga akhirnya pemeriksaan kami lakukan kembali hingga berulang ulang supaya tidak ada kesalahan. Dan itu kami umumkan pukul setengah 12 malam, jadi kalaupun itu dianggap disinyalir ada apa apanya. Namun kami menyatakan itu tidak melanggar aturan PKPU, kata Johan Septian.
Persoalan rekaman audio, masih Johan, kita tidak tau apakah saya yang bohong atau dia yang bohong. Direkaman audio itu, tadi dikatakan Bu Eka Srinova ada disitu (rumah Abdul Razak Siregar). Ini Bu Eka Srinova ada disini, Bu Eka ada disitu Bu, tanya Ketua KPU Johan dan langsung dibantah Bu Eka Srinova.
Yang jelas di rumah itu, Adi yang disebut sebut Abdul Razak Siregar. Itu Adi, kita tidak tau apa Syaiful kenal dengan Bang Razak atau tidak, yang setau saya sholat Azar itu Adi, adiknya Bang Razak. Jadi kalau dibilang yang sedang sholat, Syaiful pun tak tau apakah Bang Razak yang sholat.
Jelaskan, gamblang disampaikan, kata Johan membantah kebenaran rekaman audio yang diputar oleh kelompok mahasiswa. Dan terakhir, tadi rekan rekan kelompok mahasiswa peduli demokrasi sudah menyinggung persoalan DKPP. Kami tau ada oknum yang melaporkan kami ke DKPP, kalau kita kupas ini terakhir.
Ini saya ingin bertanya juga apakah seperti sidang atau hanya rapat dengar pendapat, kenapa saya tanya demikian? Selak Johan, karena ini nantinya berujung dengan sidang. Dan kawan kawan menganggap ini ada pelanggaran kode etik, biarlah nanti DKPP yang akan menentukan. Atau memproses nantinya, karena apa. Ini kawan kawan peduli dengan demokrasi, jalur jalur demokrasi disediakan oleh negara.(*)