Medan, Armedo.co – IHSG ditutup menguat 0.45% di level 6.922,19 pada penutupan perdagangan hari ini. IHSG tidak menguat sendirian, sejumlah bursa di Asia dan di Eropa juga diperdagangkan menguat pada hari ini. Penguatan kinerja bursa saham sejauh ini mengabaikan peningkatan tensi geopolitik antara Israel dan palestina. Kinerja indeks saham secara keseluruhan membaik sekalipun masih diwarnai ketakutan akan tekanan yang lebih besar jelas FOMC Minutes dan data ekonomi penting.
Penguatan kinerja bursa saham pada hari ini juga tidak dibarengi dengan penguatan pada harga komoditas. Sehingga saya menilai penguatan kinerja pasar saham pada hari ini hanya memanfaatkan sentiment sesaat, sehingga sangat rawan dilanda aksi profit taking. Terlebih pada perdagangan akhir pekan nanti, akan ada rilis data yang lebih mencerminkan bagaimana kebijakan suku bunga acuan akan diputuskan.
Disisi lain, kinerja mata uang rupiah justru mengalami pelemahan disaat sejumlah indikator ekonomi bergerak sebaliknya. Seperti imbal hasil US Treasury yang mengalami penurunan, USD Index yang juga turun. Disisi lain harga minyak mentah dunia juga mengalami penurunan. Mata uang rupiah ditransaksikan melemah di level 15.730 per US Dolar pada perdagangan hari ini.kata Pengamat Ekonomi Sumut Gunawan Benjamin, Selasa ( 10/10/2023)
Pelemahan rupiah ini diluar ekspektasi, mengingat pada perdagangan pagi US Dolar justru mengalami tekanan. Namun pada dasarnya mata uang Rupiah memang kerap melemah sesaat The FED atau Bank Sentral AS diperkirakan akan bersikap hawkish di akhir pekan nanti. Sehingga pelemahan Rupiah pada hari ini lebih dipengaruhi oleh sentimen kenaikan bunga acuan, bukan dipicu oleh tekanan ekonomi secara fundamental ucap Gunawan Benjamin
Selain kinerja mata uang Rupiah yang terbilang anomali, harga emas juga terkoreksi pada perdagangan hari ini. Harga emas turun di level $1.856 per US Dolar, setelah sempat naik hingga menyentuh $1.870 per US Dolar. Penurunan harga emas pada saat ini lilnier dengan pelemahan mata uang Rupiah. Sehingga disimpulkan bahwa tekanan pasar (mata uang dan emas) saat ini lebih menunjukan kekuatiran jelang FOMC minutes pada perdagangan besok, pungkasnya. (EM)