Siantar, Armedo.co – Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Kota Pematangsiantar gencar mensosialisakan pentingnya pencegahan kebakaran kepada masyarakat. Tahun 2023 lalu, tercatat lebih dari 52 kejadian kebakaran di Kota Pematangsiantar, baik warung maupun rumah. Bahkan ada korban yang meninggal dunia.
“Kita melihat jumlah kebakaran cukup tinggi di Kota Pematangsiantar,” sebut Wali Kota Pematangsiantar, Susanti Dewayani dalam sambutannya pada Sosialisasi dan Edukasi Pemberdayaan Masyarakat dalam Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran kepada masyarakat di Kecamatan Siantar Utara. Kegiatan tersebut dilaksanakan Disdamkarmat, di aula Kantor Camat Siantar Utara, Selasa (25/6/2024) lalu.
Susanti menilai kegiatan tersebut sangat diperlukan untuk melindungi masyarakat dari adanya ancaman serta bahaya kebakaran. Diharapkan setiap rumah dan bangunan dapat memadamkan api awal dalam skala kecil agar tidak membesar dan merusak segalanya.
“Apalagi daerah rumah itu kondisinya padat penduduk yang rawan kebakaran. Wawasan dan keterampilan penanggulangan ini diperlukan dalam pencegahan awal kebakaran,” terang Susanti.

Masih kata Susanti, kegiatan sosialisasi memberikan edukasi yang bertujuan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang kesiapsiagaan menghadapi kebakaran di Kecamatan Siantar Utara. Selanjutnya kegiatan serupa akan dilaksanakan di kecamatan-kecamatan lainnya. “Ini kecamatan kedua, sebelumnya di Kecamatan Siantar Barat,” sebut dr Susanti.
Kepala Disdamkarmat Kota Pematangsiantar, Robert Samosir melaporkan, kegiatan sosialisasi dan edukasi ini bertujuan meningkatkan ilmu pengetahuan keterampilan masyarakat tentang bahaya kebakaran serta mampu melakukan penanggulangan bahaya kebakaran.
Sosialisasi dan edukasi ini, lanjutnya, akan dilaksanakan di delapan kecamatan se-Kota Pematangsiantar. Siantar Utara adalah kecamatan kedua. “Sebelumnya yang pertama kami laksanakan di Kecamatan Siantar Barat dan setelah ini akan kita lanjutkan untuk kecamatan lainnya,” tuturnya.
Robert menjelaskan, pelatihan diikuti 50 peserta, baik RT maupun RW dan masyarakat di Kecamatan Siantar Utara. “Untuk itu, kami Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan mengucapkan terima kasih kepada Ibu Wali Kota Susanti Dewayani, yang selalu mendukung serta memberikan motivasi kepada kami, dan selalu memperhatikan masyarakatnya. Oleh karena itu mari kita berdoa agar kiranya Ibu Wali Kota selalu sehat, serta dapat melanjutkan pembangunan di Kota Pematangsiantar, dalam berkelanjutan mewujudkan Kota Pematangsiantar yang Sehat, Sejahtera, dan Berkualitas,” sebut Robert.
Kemudian, sosialisasi juga dilakukan di aula Kantor Camat Siantar Marihat, Jalan Melanthon Siregar. Susanti Dewayani yang hadir, meminta agar masyarakat tidak panik saat menghadapi bencana kebakaran.
“Jangan panik,” katanya saat membuka Sosialisasi, Edukasi, dan Simulasi serta Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Pencegahan Kebakaran di wilayah kecamatan Siantar Marihat, Selasa (2/7/2024) lalu.
Sosialisasi tersebut bertujuan memberi pemahaman kepada masyarakat dalam menghadapi bencana kebakaran. Susanti berharap dengan adanya sosialisasi, masyarakat diminta jangan panik ketika menghadapi bencana kebakaran. “Dan ke depan kita lebih tahu bagaimana mengatasi kebakaran,” katanya.
Sementara itu, Robert Samosir mengatakan, kegiatan sosialisasi berlangsung bergiliran di delapan kecamatan. Sosialisasi ditujukan kepada masyarakat dan pelaku UMKM. “Harapan kita di tahun 2024 ini sebanyak 800 orang akan mendapat sosialisasi,” rinci Robert.
Dalam hal pencegahan dan kesiapsiagaan, Disdamkarmat telah melatih 106 relawan pemadam kebakaran (Redkar) di 53 kelurahan di seluruh Kota Pematangsiantar. Hal ini dijelaskan oleh Kepala bidang pencegahan dan Kesiapsiagaan Disdamkarmat Kota Pematangsiantar, Parlaungan Purba.
Dengan begitu, Redkar nantinya mempunyai ketrampilan dalam memadamkan api yang kecil agar tidak membesar. “Redkar ini dilatih memadamkan api kecil. Tetapi mereka diharuskan lebih dulu menghubungi pemadam kebakaran, bilamana api kecil itu tidak dapat dipadamkan,” katanya saat diwawancarai awak media.
Peraturan Wali Kota yang belum terbit, menjadi kendala untuk memaksimalkan menekankan pelaku UMKM, sekolah, THM, hotel untuk memiliki alat kecil yang bisa memadamkan api seperti APAR, goni basah ataupun sejenisnya serta jalur evakuasi sangat penting, jika tempat tersebut dikunjungi publik.
“Dalam Perwa tersebut, proteksi dari masyarakat sangat diperlukan. Kita juga akan kontiniu inspeksi tempat-tempat publik yang mengabaikan keselamatan. Seperti restoran yang harus menyediakan jalur evakuasi dan alat pemadam kecil. Nantinya proteksi dan peran serta masyarakat untuk terlibat mencegah kebakaran. Jika peringatan dan imbauan kita diabaikan, maka izin usaha bisa dicabut,” ucap Parlaungan Purba yang juga Penyidik ASN.
SD Kalam Kudus di Jalan Merdeka menjadi salah satu lokasi yang telah didatangi pihaknya. Di sekolah ini, terdapat anak-anak, hanya saja tidak adanya jalur evakuasi atau tangga darurat. Padahal itu sangat penting sebagai jalur keluar bila ada kebakaran. Kemudian Hydrant harus tersedia di tempat publik tersebut. “Imbauan kita berikan kepada pihak SD Kalam Kudus. Karena banyak anak-anak yang akan menjadi penerus bangsa di sekolah tersebut,” ujarnya.

Joshua Sihaloho, Kabid Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan menceritakan kondisi personil saat ini di Disdamkarmat Kota Pematangsiantar. Pihaknya kekurangan dari segi jumlah personil. Seyogianya, personil untuk 1 armada Damkar berjumlah 6 orang. Dengan jumlah 5 armada saat ini, personil seharusnya diisi 60 orang dalam 2 regu. Padahal seluruh personil Damkar Kota Pematangsiantar berikut jajaran struktural berjumlah 66 orang.
Namun di tengah keterbatasan personil, pihaknya selalu memberikan pelayanan kepada masyarakat. Apalagi bidang Penyelamatan ini baru pada bulan Desember 2022. Sehingga kekurangan personil tadi ditugaskan untuk penyelamatan seperti ular yang masuk ke rumah warga, tawon yang bersarang di rumah warga dan penyelamatan lainnya.
Apalagi, untuk penyelamatan ini masih menggunakan alat seadanya dan tanpa pelatihan atau hanya otodidak. Oleh karena itu, dirinya berharap penambahan personil di unit Damkar. “Pelatihan rescue sangat dibutuhkan personil ke depannya,” ucapnya.
Disamping itu, sejak Wali Kota Pematangsiantar sidak ke kantor Damkar, ada perhatian pengadaan baju anti api yang baru, kemudian mengganti kasur yang sudah lapuk. “Terima kasih kepada Ibu Wali Kota atas perhatiannya,” kata Joshua.
Terkait jumlah armada Damkar, tahun ini Damkar Kota Pematangsiantar akan menerima hibah dua armada dari Kementrian Dalam Negeri. “Semoga armada Damkar ini cepat datang dan melayani masyarakat Kota Pematangsiantar dan sekitarnya,” ucap Joshua.
Ketika ditanyakan kendala yang dihadapi personil Damkar, Joshua mengatakan kerumunan warga yang memperlambat gerak personil Damkar. “Kalau ada kebakaran masyarakat berkerumun. Hal ini menyulitkan armada sampai ke lokasi. Seharusnya masyarakat tidak memperlambat gerak personil,” imbau Joshua kepada masyarakat. (Adv)