Siantar, Armedo.co – Berbagai upaya, dan sudah maksimal dikerahkan oleh tim sar gabungan dalam mencari Taya Siregar, seorang anak laki laki berusia 3,5 tahun yang hanyut di Sungai Bahbolon tepatnya di Jalan Diponegoro, Gang Kopral, Kecamatan Siantar Selatan, Kota Pematangsiantar pada Kamis (13/6/2024) sore lalu.
Selain Taya, anak perempuan bernama Dzakira berusia empat tahun, turut hanyut dari lokasi dan waktu yang sama. Sejak mendapat kabar adanya korban hanyut, personil Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pematangsiantar langsung turun ke lokasi dan aliran sungai untuk mencari korban.
Tepat di Jalan Pamatang, personil BPBD bersama TNI, Polri dan Pemadam Kebakaran (Damkar), melakukan penyisiran di sekitaran Pabrik Es. Hasilnya di hari itu, seorang pemancing menemukan korban Dzakira di aliran Sungai Bahbolon di Jalan Pattimura, Kelurahan Tomuan, Kecamatan Siantar Timur, sekitar pukul 17.30 WIB. Personil BPBD, langsung menuju lokasi penemuan korban.
Ibu korban yang ikut ke lokasi penemuan, memastikan bahwa korban yang ditemukan adalah anaknya. Namun sayang, Dzakira ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Sesuai permintaan dari pihak keluarga, korban langsung dibawa ke rumah duka. Begitupun, pencarian seorang korban lainnya tetap dilakukan pada hari pertama, sampai suasana semakin gelap.
Esok harinya, Jumat (14/6/2024), Wali Kota Pematangsiantar Susanti Dewayani bersama Dandim 0207/Simalungun, Letkol Inf Slamet Faojan, memantau langsung pencarian bocah korban hanyut di Sungai Bah Bolon. Susanti memantau pencarian di sekitar kawasan Pamatang. “Saya selaku Wali Kota dan atas nama Pemerintah Kota Pematangsiantar mengucapkan turut berduka cita sedalam-dalamnya dan merasa prihatin dengan kejadian yang menimpa dua anak kita,” sebut Susanti saat itu.
Di hari kedua pencarian ini, personil tim sar gabungan mendapat bantuan personil dari Pos SAR Parapat – Danau Toba, Siantar Rafting dan relawan. Personil dari Tagana Brimob juga turut membantu proses pencarian.
Atas kejadian ini, Susanti berharap kepada para orang tua, khususnya yang memiliki anak kecil, untuk tetap menjaga dan mengawasi. Sehingga kejadian seperti itu tidak pernah terulang lagi. “Hari ini merupakan pencarian hari kedua. Kita berdoa semoga anak yang satu lagi dapat segera ditemukan,” tutur Susanti.
Kepada keluarga korban, dengan suara sendu, dr Susanti meminta untuk tetap bersabar dan berdoa. “Semoga anak yang belum ditemukan, pada hari ini bisa ditemukan,” katanya.
Selanjutnya, Susanti memberikan tali asih kepada keluarga korban yang diterima langsung oleh ayah si anak yang belum ditemukan. Atas bantuan dan perhatian yang diberikan, ayah anak tersebut mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Susanti.

Kepala BPBD Kota Pematangsiantar, Agustina Sihombing menjelaskan, bahwa pencarian korban Taya telah dilakukan selama 7 hari, sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) proses pencarian. Pencarian ditutup pada Kamis (20/6/2024).
Dijelaskannya, seluruh tim gabungan setiap hari sebelum dilakukan pencarian akan dilakukan briefing dan evaluasi saat setelah dilakukan pencarian. Briefing dan evaluasi ini, dipimpin oleh Agustina dan Koordinator Pos SAR Parapat – Danau Toba, Hisar Turnip. “Kita selalu briefing untuk proses pencarian di hari tersebut dan evaluasi,” kata Agustina, Jumat (21/6/2024).
Adapun, selama proses pencarian, 60 orang personil tim sar gabungan dibagi dalam 3 regu baik untuk penyisiran di aliran sungai, serta di daratan tepian sungai. Sebanyak dua perahu karet dan 1 LCR, diturunkan ke lokasi serta alat teknologi Aquaeye untuk mendeteksi di dalam air milik Pos SAR Parapat – Danau Toba turut digunakan.
“Namun, perjuangan tim sar gabungan selama 7 hari untuk mencari korban, belum membuahkan hasil. Kemarin ditutup sekitar jam 5 lewat. Di hari keenam, kita juga telah memberitahukan pihak keluarga korban dengan menemui mereka di rumahnya,” lanjut Agustina.

Pihak keluarga korban, mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang terlibat selama proses pencarian. Mereka juga mengapresiasi, karena tim sar gabungan terus berjuang selama proses pencarian agar korban dapat ditemukan.
Dalam proses pencarian, tim sar gabungan telah menyusuri aliran sungai Bahbolon sejauh 70 Kilometer dari titik awal korban hanyut, hingga ke Perdagangan, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun. Kata Agustina, walaupun proses pencarian selesai, pihaknya tetap akan melakukan pemantauan. Sehingga mereka berharap segala informasi dari masyarakat, terutama yang tinggal di bantaran sungai.
“Kita berharap segala informasi dari masyarakat dan kita akan langsung turun ke lokasi yang diinfokan. Kita juga sudah berkoordinasi dengan Camat Bandar, apabila ada informasi. Kita juga berterimakasih dukungan semua pihak dan bersyukur selama proses pencarian, personil tim gabungan tidak ada yang mengalami luka atau kecelakaan,” tuturnya.
Ia berharap, semua masyarakat yang tinggal di bantaran sungai ataupun sedang beraktifitas, agar tidak lalai. Hal ini, untuk mengantisipasi agar kejadian serupa tidak terulang.
Terakhir, berkaca dari proses pencarian tersebut, Agustina menyebut bahwa perlu adanya pelatihan satgas kepada para personil, penambahan alut seperti perahu karena Kota Pematangsiantar berada di daerah aliran sungai, alat pelindung diri serta alat komunikasi. (Adv)