Simalungun, Armedo.co – Kepolisian resor (Polres) Simalungun berhasil mengungkap kasus hubungan sedarah antara ayah kandung dengan tiga orang putrinya. Ini setelah kakak tertua coba bunuh diri, usai mendengar penuturan adiknya, bahwa dirinya telah “digarap” oleh ayah kandungnya.
Hal itu disampaikan Kasi Humas Polres Simalungun, AKP Verry Purba, Selasa (27/5/2025). Kasus ini bermula dari percobaan bunuh diri yang dilakukan oleh Melati (nama samaran), tak lain adalah anak tertua dari tersangka yang saat ini kuliah di salah satu Universitas di Jakarta, kata Verry.
Lebih lanjut, Kepala Bagian Operasional (KBO) Reskrim Polres Simalungun, Ipda Bilson Hutauruk mengatakan kronologi terbongkarnya kasus ini karena Melati mencoba bunuh diri setelah dihubungi adiknya Anggrek (nama samaran) umur 13 tahun. Memberitahukan bahwa dia (Anggrek) juga jadi korban ayah mereka
Mengetahui hal ini, kata Bilson, Melati merasa putus asa karena dia, adiknya yang berinisial Seroja, juga pernah mengalami hal serupa. Percobaan bunuh diri Melati dengan meminum racun, akan tapi berhasil digagalkan oleh keluarga yang mengetahui kejadian tersebut.
Kakek dari ketiga korban kemudian langsung mendatangi Melati di Jakarta untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Saat dijenguk kakeknya, semua fakta mengerikan akhirnya terungkap.
Berdasarkan pengakuan korban, ketiga anak perempuan tersebut – Melati, Seroja, dan Anggrek – semuanya menjadi korban pemerkosaan oleh ayah kandung mereka sendiri yang berinisial TRT (41 tahun).
Ibu dari para korban tidak mengetahui kejadian ini, karena semua anak diancam oleh ayah mereka, dan setiap kali perbuatan tersebut dilakukan, rumah dalam keadaan kosong. Atas dasar kejadian ini, kakek korban berinisial JT membuat Laporan Polisi Nomor LP/B/196/V/2025/SPKT/Polres Simalungun/Polda Sumut pada tanggal 22 Mei 2025, dengan korban utama yang dilaporkan adalah Anggrek yang berusia 13 tahun.
Adapun modus operandi TRT dalam melakukan kejahatannya terhadap Anggrek, kata Bilson, pertama kali TRT mengajak anak kandungnya Anggrek, untuk pergi ke warung tuak miliknya dengan alasan membersihkan rumput di lokasi warung. Sesampainya di warung, korban membersihkan rumput dan kemudian beristirahat di dalam kamar hingga tertidur.