Beton adalah material keras, lanjut sumber anonim, sehingga penyusutan menciptakan tegangan tarik yang dapat menyebabkan retakan, terutama jika proses pengeringan tidak dikendalikan dengan baik melalui perawatan. Rasio bahan yang tidak tepat (terlalu banyak air) atau kualitas material yang buruk dapat menghasilkan beton yang lebih lemah dan rentan retak.
Proses penuangan, pemadatan yang kurang baik, kata sumber anonim, atau pelepasan bekisting (cetakan) terlalu dini juga dapat memicu retakan sebelum beton mencapai kekuatan penuhnya. Karena beton memiliki batas kekuatan tertentu, dan jika jalan beton menerima beban dari lalu lintas yang melebihi kapasitas desainnya, terutama saat beton masih dalam pengerasan, maka dapat terjadi keretakan.(ZAI)