Simalungun, Armedo.co – Disdik (Dinas Pendidikan) Kabupaten Simalungun diduga mengintimidasi oknum Kepsek SD 091260 Perkebunan Bangun di Nagori Margomulyo, Kecamatan Gunung Malela. Tolak salah satu paket pekerjaan, semua proyek bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun 2023 yang diusulkan, dibatalkan.
Pantauan di lokasi, Senin (2/9/2023) pagi, terlihat beberapa paket pekerjaan. Seperti pembangunan toilet (jamban) beserta sanitasinya senilai Rp.117 Juta lebih, terindikasi menghambur hambur kan anggaran. Ini mengingat sekolah tersebut sudah memiliki bangunan yang seperti itu dan masih dalam keadaan baik alias masih baru.
Selanjutnya pembangunan sebuah gedung Perpustakaan, dimana faktanya SD 091260 Perkebunan Bangun, Vesty Tampubolon selaku Kepala Sekolah tersebut sudah memiliki Perpustakaan yang masih layak pakai. Dan terkait ke dua item proyek yang bukan usulan dibeberkan oleh oknum Kepsek ke sejumlah wartawan.
Adapun paket pekerjaan yang sedang berlangsung di sekolah tersebut yakni 4 buah kamar Toilet (Jamban). Kemudian satu unit gedung Laboratorium, satu Unit Kesehatan Sekolah (UKS). Ruang guru dan gedung Perpustakaan. Dan Toilet yang ada di sekolah tersebut, dikabarkan dibangun pada saat atau dimasa pandemi Covid-19.
M Arif salah seorang warga Nagori Margomulyo kepada wartawan mengatakan bahwa pembangunan ini menjadi pemborosan anggaran, karena toilet di sekolah tersebut ada 3 unit dengan ruangan lebih dari 5 ruangan toilet.
“Kamar mandi (toilet, red) baru dibangun waktu Covid kemarin, bangunannya masih baru dan catnya saja belum ada yang rusak. Ini Dinas Pendidikan malah membuat anggaran baru untuk membangun kamar mandi baru, sebernarnya siswa disuruh belajar atau mandi?,” katanya kesal.
Ia juga mempertanyakan bagaimana cara Dinas Pendidikan melakukan penilaian atas kelayakan sekolah untuk menerima bantuan tersebut. Seharusnya, pihak sekolah melakukan pengusulan apa saja yang dibutuhkan.
“Ini datang 5 paket pekerjaan yang dikerjakan vendor atau rekanan Perpustakaan itu belum pernah dipakai, ini malah membangun yang baru,” katanya seraya menunjuk bangunan perpustakaan yang ada di depan sekolah.
Sementara kepada wartawan, Kepala Sekolah SD Negeri 091260, Vesty Tampubolon sebelumnya yang ditemui di sekitaran sekolah mengatakan bahwa pihaknya hanya mengusulkan 3 permohonan, yakni UKS, Laboratorium dan ruang guru.
“Selama ini ruang guru yang kami pakai ruangan kelas yang tak terpakai, kalau laboratorium dan UKS memang kami belum punya,” katanya.
Saat ditanya apakah pengelolaan anggaran dilakukan pihak sekolah? Ia menepis hal tersebut. Ia mengaku tidak tahu menahu tentang anggaran biaya pembangunan meski pembangunan tersebut menggunakan Anggaran bersumber dari DAK. “Katanya bantuan dari pusat, kemarin sempat aku tolak karena yang kami butuhkan 3 paket saja, tapi kata orang Dinas Pendidikan kalau ditolak satu paket maka semuanya harus ditolak,” ucapnya.
Terkait kejanggalan ini, Kepala Dinas Pendidikan Simalungun, Sudiahman Sumbayak dikonfirmasi dikantornya, Selasa (3/9/2023) mengatakan. Yang lebih tau akan permasalahan itu adalah Kabid Sarpras Disdik dan wartawan dimintanya untuk kembali esok harinya untuk langsung ke Kabid Sarpras.
“Untuk Klarifikasi, besoklah sama Kabid Sarpras karna mereka yang tau itu. Sekarang mereka masih di jakarta,” ucap Sudiahman.(Zai)