Sebelumnya, Budi Susanto selaku Direktur BUMNag Besar Bersama Bah Kisat tidak membantah bahwa profesi nya yang sebenarnya adalah sebagai Guru dan Dosen di STIE Sultan Agung Kota Pematang Siantar. “Karena diberi kepercayaan oleh masyarakat, ya kita coba,” katanya dari telepon seluler.
Menurut Budi Susanto, Pemerintah Nagori (Pemnag) Nagori Bah Kisat, Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun. Untuk tahun 2025 ada mengalokasikan anggaran bersumber dari Dana Desa Tahun 2025 sebesar Rp 200 juta lebih sebagai penyertaan modal BUMNag Besar Bersama.
Dengan rincian, Rp 50 juta untuk jenis usaha internet. “Saat ini pelanggan Internet BUMNag ada 86-90 pengguna. Untuk 10 Mbps, pengguna perbulan bayar Rp 150.000. Untuk 5 Mbps bayar Rp 100.000. Sementara, BUMNag kita bayar Rp 5 juta kepada provider untuk 100-150 Mbps,” kata Budi Susanto.
Sedangkan untuk Hanpang, kata Budi Susanto, Pemnag Nagori Bah Kisat menyertakan modal sebesar Rp 165.619.200. Jenis usaha pertanian budidaya cabai, sewa lahan seluas 1 hektare Rp 13 juta untuk 3 tahunnya, pungkasnya. Meski berbanding tidak lurus, dimana menurut warga lahan program Hanpang hanya 7-8 Rante.(ZAI)