Simalungun, Armedo.co – Ketua DPRD Simalungun, Timbul Jaya Sibarani menanggapi aksi Mahasiswa dan Pemuda Peduli Demokrasi yang menuding adanya pengarahan KPPS dan Linmas untuk memilih nya sebagai Calon Anggota DPRD Provinsi dan ADK caleg DPR RI dari Partai Golkar.
“Masa, aku pun gak tau kurang bisa berpikir seperti itu gak tau saya dasar alasan, sebab aku pun, kecuali dalam acara resmi tidak pernah bertemu dengan personil KPU. Kenapa sampai orang bisa sampai menduga seperti itu, gak taulah berpikir seperti itu,” ucapnya saat dihubungi wartawan.
“Yang pasti, ini saya pastikan, jangankan sampai ini lah ya, berkomunikasi aja pun gak ada apalagi sampai seakan akan sudah terbangun itu kan komitmen, kan gitu. Gak pernah lah. Gak pernah, jadi sama sekali aku tidak pernah,” katanya lagi.
“Dan kita juga berharap KPU akan melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya dengan prinsip-prinsip netral jujur dan adil . Kalau pandangan saya sebagai caleg dan ketua salah satu partia, tidak dirugikan saja itu sudah sangat terbantu, udah sangat membantu kalau misalnya kita bisa tidak dirugikan, misalnya ada pemilih kita yang dari Golkar jangan sampai tidak masuk dalam DPT, atau diberikan kesempatan memilih ketika dia menunjukkan KTPnya,” harapnya.
“Jadi enggak taulah saya, itu diluar pengetahuan saya,” tegas Timbul Jaya Sibarani kepada wartawan, Jum’at (2/2/2024).
Sebelumnya, puluhan Mahasiswa dan PPD (Pemuda Peduli Demokrasi) hari ini turun ke jalan serta menggeruduk kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Simalungun. Unras damai yang terjadi buntut adanya kebobrokan dan netralitas KPU, Jum’at (2/2/2024).
Unras Mahasiswa dan Pemuda Peduli Demokrasi juga dilatar belakangi dengan adanya beberapa temuan terkait kinerja KPU dan netralitas yang dipertanyakan. Bahkan juga mereka menganggap kinerja KPU bobrok.
Dalam pernyataan sikapnya, elemen dari Mahasiswa dan juga Pemuda Peduli Demokrasi menilai kinerja KPU dalam melaksanakan sosialisasi DPT tidak terealisasi secara baik kepada masyarakat desa di Simalungun.
Mempertanyakan kepada Ketua KPU terkait beberapa orang KPPS yang mengundurkan diri. Elemen Mahasiswa dan Pemuda Peduli Demokrasi juga menduga bahwa anggaran dana sosialisasi tidak terarah.
“Kami menduga bahwa ketua KPU Simalungun mengarahkan KPPS dan Linmas TPS untuk memilih menangkan Caleg DPR RI inisial ADK,” ujar pendemo kemudian membacakan tuntutan. Aksi dipimpin Dimas Pratama dan Andry Napitupulu.
Selain itu juga, elemen Mahasiswa dan Pemuda Peduli Demokrasi menduga ketua KPU mengarahkan KPPS dan juga Linmas untuk memilih menangkan Caleg DPRD Provinsi yang sedang jabat sebagai ketua DPRD.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Simalungun, Johan Septian Pradana menyampaikan. Apa yang menjadi tuntutan mahasiswa dan juga pemuda peduli demokrasi yang unjuk rasa akan menjadi masukan pihaknya.
“Masukan dari adek-adek mahasiswa dan pemuda peduli demokrasi akan menjadi masukan dan evaluasi,” ungkap Johan Septian menyambut unjuk rasa di kantor KPU Simalungun.(*)