Samosir, Armedo.co – Pengakuan siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) inisial NNS (16) diperkaos dibawah ancaman terungkap setelah korban menceritakan kejadian yang dialaminya kepada salah seorang guru kelasnya, Senin (11/9/23)
NNS dalam keterangannya saat ditemui wartawan menuturkan, pemaksaan untuk berhubungan badan berawal usai berkenalan dengan seorang laki laki remaja berinisial RS didepan rumah korban tinggal sambil bertukar nomor handphone.
Pertemanan pun berlanjut dan laki-laki remaja berinisial RS tersebut mengajak korban jalan-jalan ke Kota Pangururan, namun bukannya mengajak korban jalan-jalan malah mengajak ke suatu tempat dan memaksa untuk berhubungan seks.
Awalnya korban menolak untuk berhubungan badan, tapi dia memaksa dan memegang keras tangan korban dan tubuh saya sampai saya lemas dan saya diperkaosanya dengan buas, terang siswi SMA berinisial NNS itu.
NNS juga menceritakan, bahwa perlakuan RS tidak sampai disitu, pelaku juga kembali menghubungi korban dan kembali mengaku hanya ingin mengajak korban berjalan jalan ke Pangururan, tapi dia kembali mengajak dan memaksa berhubungan badan.
Lebih lanjut ia menceritakan, bahwa pelaku kembali memperkaosanya di sebuah Sekolah Dasar (SD) dekat rumah pelaku sekitar pukul 21:00 WIB dan setelah itu Korban NNS marah dan minta putus dan saling blokiran handphone dan WhatsApp.
Merasa tidak terima diputuskan, laki-laki remaja berinisial RS itu memberikan nomor handphone dan WhatsApp korban kepada seorang laki-laki berinisial JS (18) dan menyuruh menghubungi NNS sekitar April 2023, saya dihubungi JS dan mengaku nomor saya dapat dari RS dan mengajak bertemu.
“Setelah bertemu dengan laki-laki berinisial JS juga memaksa korban untuk berhubungan seks sambil mengancam bila menolak akan menyebarkan video seks korban dengan RS kepada orang-orang dan keluarga korban.
Merasa ketakutan, korban pun mau diajak ke sebuah gubuk dekat danau dan diperkosa disaksikan teman-teman laki-laki berinisial JS yang hanya diam sambil menonton dan tidak mau menolong saya,” ujar NNS sambil meneteskan air mata.
Beberapa bulan kemudian, JS memberikan nomor telepon korban kepada Abang kandungnya dan menghubungi korban dengan modus mengancam akan menyebarkan video seks korban dengan RS, abangnya JS memerkosa korban kembali.
“Abangnya JS mengajak aku ke sebuah gang kecil dekat sebuah kampung dekat kuburan dan memaksa saya melakukan hubungan seks disana,” ucap NNS didampingi sejumlah Guru-gurunya sembari mengatakan telah melaporkan pemerkaosan dengan pengancaman ke Polres Samosir.
Kapolres Samosir AKBP Yogie Hardiman yang dikonfirmasi wartawan melalui Kasat Reskrim Polres Samosir AKP Natar Sibarani membenarkan telah menerima laporan dari seorang anak dibawah umur yang mengaku diperkaos.
Laporan seorang anak dibawah umur yang mengaku diperkaos telah diterima dua hari yang lalu dan saat ini masih dilakukan penyelidikan,” tulis Kasat Reskrim Polres Samosir AKP Natar Sibarani, Senin (11/9/2023) sekitar pukul 15: 00 WIB. (*)