“Ini menjadi tahun ke 7 pelaksanaan kita. Di tahun tahun sebelumnya kita laksanakan selama dua hari, kali ini akan selama tiga hari. Di area main stage (utama) yaitu selama 2 hari yang tampil para musisi tersebut. Untuk hari ketiga, akan di area gratis seperti workshop,” tutur Henri Manik, Manager Director SMI saat konfrensi pers di Kopi Bahagia, Kota Siantar, Rabu (7/8/2023).
Di premiere time (waktu utama), disitulah tampil musisi musisi yang berkolaborasi baik membawakan musik internasional dipadukan musik Batak. Panitia penyelenggara, mengutamakan event menjadi wadah persatuan budaya yang kental. Nantinya, event juga diisi penampilan Mossak, sebagai seni bela diri atau pencak silat dari Tanah Batak. Hal ini untuk mengangkat peninggalan dari leluhur.
“Ini menjadi kolaborasi baik kultur dari Batak, Belanda, Tionghoa. Musisi internasional yang tampil, kita juga konsep vokalisnya orang Batak, pemain suling dan godang dari warga lokal. Tak hanya itu, kita juga menampilkan musisu pemula yang menjadi edukasi dan jenjang baginya,” sambung Henri.
Sementara itu, Sahat Sinurat, pembina Yayasan Kreasi Tenun Nusantara (YKTN) yang ikut terlibat dalam SMI 2024, mengatakan bahwa pihaknya sangat mendukung event dan program dalam SMI karena melibatkan seniman untuk melestarikan budaya.
“Kita akan pamer tenun dari berbagai daerah di nusantara, yang akan dijelaskan oleh Bimanto sebagai kurator ahli kain. Juga ada workhsop dari penenun langsung. Tour dari sekolah sekolah nantinya datang untuk melihat pameran dengan tujuan melestarikan budaya kepada pemuda,” kata Sahat.
Ngartini Huang, musisi yang melestarikan Gu Zheng atau alat musik kecapi khas Tiongkok yang turut hadir dalam konfrensi pers menerangkan, bahwa ia diperkenalkan oleh produsernya asal Kanada dengan Henri Manik. SMI dijelaskannya sebagai event yang unik yang mengkolaborasikan budaya internasional dengan budaya Batak.
“Budaya bukan hanya dinikmati dari mana kita berasal, tapi mendunia. SMI merupakan event dan festival yang bagus, berbobot yang pertama kali diperkenalkan oleh produser saya asal Kanada. Disini, kita akan menunjukkan kolaborasi antar seni budaya yang indah. Yang pasti, kita sangat mendukung event ini,” tuturnya.
Iris Van Wijhe asal Belanda dijelaskan Henri, terlibat dalam SMI sebagai penghubung dengan musisi internasional dan juga kedutaannya. Iris juga menjabat sebagai manajer dari musisi internasional. Ia saat ini, telah terlibat ketiga kalinya dalam SMI.
“Saya saya gembira dan antusias terlibat dalam tiga kali event ini. Dalam SMI, kita akan ada workshop bagi anak anak, banyak yang akan dikembangkan. Saya sudah di dunia musik internasional selama 15 tahun dan terlibat di banyak festival. Tapi, SMI ini sangat unik yang tidak akan kita temukan di tempat lainnya. SMI ini, bukan hanya tentang dunia musik, tapi kolaborasi budaya dari banyak negara. Budaya Batak menjadi mendunia. Bawa budaya ini ke negara saya,” kata Iris di kesempatan yang sama.
Setelah sempat absen di tahun lalu, kali ini Herman Delago Manik akan kembali tampil di SMI, event yang digagasnya 10 tahun lalu bersama Henri Manik. Ia sangat antusias kembali hadir, karena merasa dirinya sudah bagian dari SMI. “Setiap tahun, event SMI ini semakin maju. Apalagi tahun lalu, bisa sampai 15 ribu penonton yang hadir,” singkat Herman.
Selama 10 tahun SMI, Biondi Enterprise selalu terlibat dalam hal persiapan di lapangan baik rigging, lighting, sound system dan lainnya. “Kita sejak 2014, dipercayakan untuk persiapan. Mulai tanggal 31 Juli lalu sampai sekarang, masih berlangsung persiapan. Semuanya sudah mencapai lebih dari 90 persen, tinggal finishing. Semoga hasilnya maksimal,” sebut Samuel Hutajulu dari Biondi.
10 ribu pengunjung, ditargetkan hadir selama tiga hari pelaksanaan. Sama seperti tahun lalu, SMI 2024 ini juga memberlakukan biaya tiketing. Tiket bisa dibeli dengan harga Rp 150 Ribu di lokasi. Menurut Henri berkaca dari tahun lalu, penonton yang hadir, akan lebih banyak membeli tiket saat di lokasi dibandingkan melalui online.
Henri juga menjelaskan, terlibatnya Erasmus Huis, Pusat Kebudayaan Belanda di Jakarta Indonesia dan Kerajaan Belanda di SMI 2024 ini. Pihak Erasmus, telah melihat secara langsung SMI 2023 lalu yang diluar ekspektasi, sehingga terjalin kerjasama. Erasmus, terlibat dalam pemilihan musisi asal Belanda yang tampil dan juga ada membantu dari segi dana.